lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di dunia

Kitaini mati bila tidak diketahui rasa diuji hari ini hanya secubit asam garam duniawi rasa gembira, itu juga hanya secubit dari kisah diri hidup takkan pernah sempurna untuk gembira supaya tidak lupa akhirat lebih indah supaya dalam banyak ketika kita kembali ingat Allah yang Esa. Thank You ALLAH For everything :) ViralWanita Ini Cuma Mandi Setiap 10 Hari Sekali . Tarian Lagu Rohani - Pujian Untuk Hidup Baru Dalam Kerajaan - Umat Tuhan Menyembah Da dibuat oleh: ceshiyong1221; Movies in High Quality Di Mana Rumahku - Tuhan adalah pelabuhan jiwaku(Video M dibuat oleh: miaomiao202010; sosialeksperimenindonesia #penyesalanyosh sekarang gue mau sosial eksperimen jika ini hari terakhirmu hidup apa yang mereka lakukan. kalo kamu mau ngapain. 3 thn lalu disebuah kota di Jateng ada kisah nyata; 'sebut saja namanya A, si A (non Muslim) setiap hari berangkat kerja dgn menggunakan bus dr kota Purwokerto ke Purbalingga. setiap pagi juga dia selalu disuguhkan lagu2 (musik) dari seorang pengamen yg slalu menyanyikan lagu2 jawa dari para Sunan seperti Lir-ilir dan Tombo ati dan lagu2 Akuyakin Tuhan tahu hati kita,karena itu adalah milikNYA, dan ku juga yakin Tuhan pahami niat kita,bila memang aku adalah pemilik tulang rusukmu, RidhoNYA ada bersama kita. Pengalaman yang mengajarkanku untuk begini, ku tak ingin kebodohan-kebodohan yang dulu sengaja aku ciptakan dengan seseorang yang saat ini bisa ku panggil mantan pacar yang tak tahu dimana ingin kamu Nette Leute Kennenlernen Kostenlos Ohne Anmeldung. lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di dunia - Selamat datang di web kami. Pada hari ini admin akan membahas tentang lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di Hidup Ini Adalah Kesempatan Medley Ku Cinta Keluarga Tuhan Api from bunga di pagi hari mekar indah di padang yang hijau demikian tuhan mendandani rumput gugur bunga bila panas terik. Biarkan cinta ini biarkan cinta ini hidup untuk sekali ini saja. Telah datang pada diriku sendiri. lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di Tuhan Bila Ini Adalah Hari Terakhirku Hidup Di DuniaD em kujalani hanya bersama. Lirik lagu hidup ini adalah kesempatan diciptakan oleh pendeta wilhelmus latumahina, beliau dikenal sebagai ketua umum persatuan masyarakat kristen indonesia timur pmkit. Pemerintah mengeluarkan kebijakan publik untuk download lagu hidup ini adalah kesempatan atau pembayaran royalti untuk layanan yang bersifat komsersil mulai dari restoran, kare, konser musik dan lain sebagainya. Ab a a bb b c c db d d eb e f f gb g g. jakarta lirik lagu hidup ini adalah kesempatan pertama kali dipopulerkan oleh herlin pirena. lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di lagu hidup ini adalah kesempatan diciptakan oleh pendeta wilhelmus latumahina, beliau dikenal sebagai ketua umum persatuan masyarakat kristen indonesia timur pmkit.Tuhan bila nanti hari terakhirku hidup di dunia ini. Jika kamu mencari artikel lagu rohani kristen hidup ini adalah kesempatan terbaru, berarti kamu telah berada di blog yang tepat. Lirik lagu bila ini hanya mimpi by rohani kristen hidup ini adalah bila waktuku telah habis dengannya. Hidup ini harus jadi berkat. Itu sebabnya semakin hari ajaran tersebut ditandatangani oleh presiden joko widodo pada 30 maret 2021, kebijakan tersebut ada di pp no 56 tahun kau kenang sampai matiselamanya…. Hidup ini sudah jadi berkat. Biarkan cinta ini biarkan cinta ini hidup untuk sekali ini gm kalau hari ini hari terakhirku c f mestinya is a gift, that’s why it’s called the. D em kujalani hanya bersama. Sekuntum bunga di pagi hari mekar indah di padang yang hijau demikian tuhan mendandani rumput gugur bunga bila panas malam ia akan menghanguskan yang sebabnya bila tidak memahami sejarah penciptaan sorga dunia dengan benar maka semakin banyak belajar alkitab semakin sesat pengetahuannya. Dan bila ku sudah tak ada di. Hiduplah seperti hari ini adalah hari itulah pembahasan tentang lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di dunia yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung pada website aku. biar tulisan yg awak telaah diatas memberikan manfaat pembaca beserta melimpah orang yg sudah pernah berkunjung pada website ini. aku pamrih dukungan berawal seluruh partai untuk peluasan website ini supaya lebih baik lagi. Ya Tuhan , ajarlah kami menghitung hari2 kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana – Prophet Moses Renungan yang diambil dari buku THE POWER of HOPE – Paulus Winarto Tip untuk menjadi lebih berbahagia adalah dengan menganggap hari ini adalah hari terakhir hidup kita di dunia. Namun, disisi lain , saya kira juga benar bahwa dengan menganggap hari ini sebagai hari terakhir, kita punya kesempatan untuk menunjukkan kasih kita kepada orang-orang yang dekat di hati kita. Saya ingat seorang wanita karier yang kabarnya hingga hari ini masih mengalami stress berat lantaran selalu menolak permintaan anaknya untuk dimandikan. Ceritanya, selama beberapa waktu, setiap pagi sebelum sang ibu berangkat ke kantor, anaknya yang masih kecil itu meminta sang ibu untuk memandikannya. Setiap kali permintaan itu dilontarkan, selalu terdengar jawaban yang sama, “Mama kan sibuk, Mama harus kerja keras untuk cari uang agar kamu bisa dapat makanan, rumah, mainan, sekolah, dan segalanya yang terbaik. Mama kan sudah sewa dua pembantu khusus untuk mengurus kamu. Jadi ngapain Mama harus mandiin kamu?” Meskipun “lagu” yang didendangkan sang ibu selalu sama, sang anak tetap tidak berubah pendirian. Ia tetap minta dimandikan. Ini terjadi selama berhari-hari dan sang ibu tetap tidak juga mau memandikannya. Suatu hari anak ini terkena demam berdarah dan beberapa waktu kemudian meninggal. Kali ini,dengan berlinang air mata, sang ibu memandikan – bukan lagi anaknya – melainkan jenazah anaknya. Oh , betapa menyedihkan ! Benar kata orang bijak bahwa hal-hal kecil lah yang kerap membuat penyesalan terbesar di hati kita. Beberapa jam yg lalu – sebelum saya menulis artikel ini – putri kami, Priscilla, tampak gelisah.. Ini biasa ia alami menjelang jam tidur. Ia bolak balik dikasur. Ketika saya beranjak keluar dari kamarnya, ia menangis. Rupanya ia meminta saya me-nina bobo-kannya. Saya dan istri kemudian memainkan peranan itu. Kami sama-sama mem-pok-pok menepuk-nepuk secara lembut punggungnya dan ia pun tertidur lelap. Sungguh sukacita besar bagi kami, orangtua, melihat anak kami bisa tidur nyenyak. Memandang dadanya yang naik turun saat bernapas membuat kami terkadang sangat terharu sekaligus sukacita. Benar kata seorang sahabat yang kebetulan seorang pastor, “Tujuan pernikahan adalah kebahagian dan Tuhan menyempurnakan itu dengan kehadiran anak.” Terimakasih, Tuhan. Terus terang mata saya berkaca-kaca ketika menulis artikel ini. Namun, saya ingin sekali mengajak kita semua merenungkan lebih jauh arti hari terakhir. Tidak ada yang pernah tahu kapan kita akan dipanggil. Tidak ada juga yang tahu kapan orang-orang yang kita kasihi akan dipanggil. Seorang sahabat yang juga pengusaha pernah berkomentar, “Setiap hari kita diberi kesempatan untuk mengasihi dan juga dikasihi. Itu satu paket! Pada saat kita mengasihi, kita pun karena rutinitas dan kesibukan sendiri, kita jadi lupa sehingga menganggap semuanya biasa biasa saja.” Memang, kadang kita baru betul-betul merasa kehilangan ketika semuanya itu telah pergi untuk selamanya. Saya sendiri terkadang masih merasa menyesal karena sering menolak menolong nenek saya. Sebagai anak yang dibesarkan oleh kakek dan nenek, saya terkadang suka nakal dan manja. Ketika duduk dibangku sekolah dasar, nenek yang saya kasihi agak sulit berjalan. Terkadang ia meminta bantuan saya untuk menggandengnya saat berjalan. Namun, harus jujur saya akui, terkadang saya menghindar ketika ia meminta uluran tangan saya. Penyesalan itu masih ada hingga detik ini, namun saya juga sadar bahwa saya tidak bisa kembali ke masa lalu.. Nenek pun sudah berpulang saat saya duduk dibangku SMP. Seorang bijak pernah berkata, “Salah satu cara terbaik menunjukkan kasih kita kepada mereka yang telah tiada adalah dengan mengasihi orang2 yang masih hidup, khususnya orang-orang yang dekat di hati kita.” Sebuah nasihat yang amat berharga!” Jadi, selagi masih ada kesempatan, lakukanlah yang terbaik dan jadilah diri kita yang terbaik karena kita tidak pernah tahu kapan hari itu akan tiba. Kasihilah orang-orang yang paling dekat di hati kita seolah-olah hari ini adalah hari terakhir, entah bagi kita atau bagi mereka. Toh, tidak ada salahnya menganggap ini adalah hari terakhir jika kita bisa memperoleh banyak manfaat positif darinya. Sepuluh aturan menuju hidup yang lebih berbahagia 1. Berbagi 2. Melakukan kebaikan, walaupun org anggep kita “sok baik” atau “pura-pura baik”, tapi lakukan dengan tulus 3. Selalu mengucap syukur 4. Belajar penuh semangat 5. Mengunjungi orangtua dan belajar dari pengalaman mereka 6. Memandang lekat lekat wajah seorang bayi dan mengaguminya 7. Sering tertawa adalah minyak pelumas hidup 8. Berdoa untuk mengetahui jalan Tuhan 9. Membuat rencana seperti Anda akan hidup selamanya – dan itu pasti 10. Hidup seakan akan hari ini adalah hari terakhir hidup Anda dimuka bumi diambil dari Renungan Untuk hari ini Post Views 319 Oleh Lia Nathalia “…The day I died was the best day of my life,” lirik lagu The Day I Died dari Just Jack terasa relevan hari-hari ini. Kematian begitu dekat. Namun kematian seperti apa yang akan terjadi pada tiap individu adalah rahasia. Kabar duka yang datang silih berganti dari orang-orang yang kita kenal, bahkan orang-orang terkasih kita, makin menyadarkan kita bahwa kematian itu bisa datang kapan saja. Andai saya diberi tahu kapan saya akan meninggal, saya ingin memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Saya kemudian berandai-andai. Andai saya diberi waktu 1×24 jam saja sebelum ajal menjemput, apa yang akan saya lakukan? Rasanya tak akan cukup, tapi katakanlah kalau saya hanya punya waktu 24 jam saja, apakah akan saya sempatkan beristirahat? Tentu tidak. Andai saya diberi waktu 24 jam saja sebelum detik terakhir jiwa dikandung raga, saya ingin hari itu adalah hari terbaik dalam hidup saya seperti lirik lagu The Day I Died. Tapi apa yang akan membuat hari saya menjadi hari paling bahagia sepanjang hidup saya? Saya hobinya makan makanan enak, travelling, bertemu banyak teman. Yang mana yang harus saya prioritaskan? Di kepala saya mulai merancang banyak hal tapi rasanya semuanya sama penting. Di mana saya ingin meninggal? Siapa-siapa saja yang saya ingin ada bersama saya di saat-saat napas terakhir saya? Bahkan saya memikirkan pakaian apa yang sebaiknya saya kenakan pada saat maut menjemput saya. Semuanya berseliweran tanpa kepastian. Rasanya, saya harus mulai membuat daftar dari sekarang. Kalau hari ini adalah hari terakhir saya hidup, yang ingin saya lakukan sederhana. Saya ingin berada di sebuah tempat indah di tepi laut yang dekat dengan sungai yang jernih dan di latar belakangnya ada gunung-gunung menjulang. Cukup di dalam sebuah tenda kecil, di mana saya bisa memandang laut dengan leluasa, burung-burung laut terbang dan sesekali melesat ke laut memangsa ikan. Mendengar musik nyanyian ombak dengan bau aroma angin laut yang segar. Tak perlu ditemani siapa-siapa, cukup sendirian. Kemudian menelpon satu atau dua orang terdekat, mengucapkan salam sana juga saya bisa menikmati indahnya matahari terbenam, sambil menyalakan api unggun untuk membakar ikan laut yang siap disantap dengan buah-buahan. Bintang-bintang akan terlihat bertaburan dengan indah kalau dinikmati dari tepi laut. Waktu yang tersisa adalah waktu yang diperuntukkan untuk kontemplasi diri, mensyukuri apa yang sudah diberikan alam dan sesama manusia. Kenangan suka duka, biarkan berseliweran dalam perenungan diri, agar pada akhirnya bisa mensyukuri kebesaran Tuhan, Sang Pemberi Hidup. Saya rasa, rencana ini sudah cukup baik. Saya hanya perlu mencari, di mana kira-kira tempat yang cocok sesuai angan-angan saya itu. Dan sebelum itu, saya hanya perlu selalu berjalan maju, berbuat baik selagi masih bernapas, hingga bila tiba waktunya, tak ada penyesalan di hati. Photo by Pars Sahin on Unsplash

lagu tuhan bila ini adalah hari terakhirku hidup di dunia